Sabtu, 03 Juli 2021

Can't Wait for The Good Things Happen

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga lupa betapa pedihnya rasa sakit.” – Ali bin Abi Thalib

 

Quotes di atas adalah salah satu kata-kata favorit dari sekian banyak quote yang aku suka. Maklum, anaknya emang adore with words. I love that quotes after a year that I think it’s become my turning point in many things. Sejak saat itu aku merasakan kedamaian atas rasa penyerahan diri kepada Sang Pencipta. Tidak lagi khawatir akan apapun yang akan datang di kemudian hari, entah itu esok atau masa depan.

 

Rasanya Allah baik sekali dan luar biasa membuat aku terpana akan kejutan-kejutan yang hadir ketika kita memasrahkan segalanya, tidak berekspetasi, dan tidak mengharap berlebihan. Karena aku tahu, aku harus selalu menyiapkan hati untuk apapun kemungkinan yang datang. Dulu aku terlalu menggebu untuk mencapai tujuan, melakukan penargetan, membayangkan kehidupan masa depan seandainya impian-impian itu terwujud. Tapi aku lupa untuk menyiapkan hati atas kemungkinan terburuk. Aku terlalu terfokus akan tujuan namun lupa memaknai dan menikmati proses yang juga sama pentingnya, dapat menentukan hasil di masa mendatang. Sehingga aku kehilangan banyak pelajaran berharga. Sekarang ku menyadari bahwa keberhasilan dan kegagalan sama porsinya, maka selalu bersiaplah untuk segala kemungkinannya.

 

Agaknya ujian kehidupan tidak akan berakhir selama kita masih hidup. Setahun pembelajaran berharga yang terkenang dan akan selalu teringat karena dampaknya yang luar biasa mengubah diri dan kehidupan setelahnya. Meskipun setahun ujian tersebut rasanya tidak sebanding dengan banyak kenikmatan yang telah Allah berikan. Seharusnya merasa malulah diri ini karena selalu mengeluh dan kufur nikmat, padahal nikmat yang diberi sudah tak terukur. Hanya rasa cukup (qanaah) yang dapat membentengi hasrat manusia yang selalu merasa kurang. Menyadari bahwa apa yang diberikan Allah sudah berdasarkan kecukupan dan kebutuhan masing-masing hamba. Semakin bertambah amanah dan tanggung jawab seseorang, maka akan Allah tambah pula nikmatnya sesuai tuntutan tanggung jawabnya. Bersyukur, no debat!

 

Maka bersabarlah akan segala kondisi yang dialami. Baik kenikmatan ataupun kekurangan, karena bersamanya selalu hadir ujian. Apakah kita mampu mempergunakannya dengan baik dan benar atau sebaliknya. Belum tentu nikmat yang berlimpah itu juga berkah. Maka ziswaf  (zakat, infaq, sedekah dan wakaf) adalah salah satu sarana untuk menyucikan harta dengan berbagi. Barangkali ada hak orang lain dalam harta kita yang belum ditunaikan. Selalu berprasangka baiklah kepada Allah dan sesama. Yakin akan ada suatu hal baik yang menanti setelah banyak kesabaran yang kita lalui jika kita mau mengambil pelajaran dan berubah menjadi pribadi lebih baik. Pertolongan dan rezeki akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Ketika saat itu datang, pergunakanlah momentum untuk lebih memperluas kebermanfaatan dan lebih mendekatkan diri kepada Ilahi Rabbi. Aamiin.

 

"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath-Thalaq: 2-3).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar