Senin, 16 November 2020

Lekas Pulih

Hari ini tepat setahun atas salah satu peristiwa luar biasa dalam hidupku. Peristiwa luar biasa yang cukup banyak mengubah hidupku.

 

Dulu sering ku bertanya, apakah ada pria yang benar-benar bisa mencintai seorang wanita ataupun sebaliknya. Mungkin kesangsian ini muncul karena lingkungan tempatku tumbuh tidak aku dapati sosok figur bagaimana seharusnya lelaki itu terkhusus dalam Islam. Aku tumbuh menjadi seorang wanita kuat dan mandiri, yang mau tidak mau menuntutku untuk serba bisa. Hingga secara tidak langsung, bersamaan dengan proses itu kepercayaanku akan sosok lelaki terkikis. Aku tidak takut untuk banyak terlibat dalam kegiatan yang mengharuskan untuk berada di sekitar para lelaki, karena selain aku mempercayakan kemampuanku menjaga diri, ternyata ketidakyakinan ku kepada lelaki pun cukup memengaruhi. Di lain sisi, aku juga paham bahwa tidak ada cinta sebelum pernikahan. Maka aku akan selalu defensif terhadap jenis perasaan cinta yang datang. Meski masih seringkali ku terlena meladeni, tapi pada akhirnya akal ku menang melawan rasa yang belum saatnya itu.

 

Ujian tentang rasa ‘cinta’ akan selalu ada menghampiri. Entah karena memang begitu alamiahnya, atau mungkin seiring bertumbuhnya usia dan pemahaman, akan ada saatnya ketika diri sudah tak mampu membentengnya. Hanya saja perihal itu aku pun tak yakin, karena seringkali manusia tertipu oleh muslihat syaiton. Aku hanya selalu yakin dan berdoa bahwa jika memang benar saat itu tiba, Allah sendiri yang akan berikan keyakinan. Perasaan akan sebuah keteguhan hati yang belum pernah kita rasakan sebelumnya.

 

Sama seperti kisah sebelumnya bahwa hanya menyoal waktu kisah ini akan berlalu. Tapi aku hanya merasa tingkatan kali ini lebih sulit, lebih sakit dan menyiksa. Layaknya ujian ranah akademis, ujian dalam kehidupan pun ada tingkatannya. Aku baru merasakan ujian perasaan hati yang seperti ini. Ya Allah, kaulah yang Maha membolak-balikan hati. Lepaskanku dari segala belenggu rasa yang belum saatnya ini serta teguhkanlah keyakinanku atas pilihan terbaik dari-Mu. Hiasi hati dan diri hanya untuk mengingat kepada-Mu. Memantaskan diri sebagai hamba terbaik-Mu. Berkarya dan berkontribusi untuk Islam.

 

Lekas pulih wahai hati...

Lekas pulih wahai jiwa...

Lekas pulih wahai jasad...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar