Lalu semua berjalan seiring waktu
Tiada henti berkirim pesan
Yang sulit tersampaikan
Kau coba ungkap lebih sederhana
Alah bisa karena biasa
Akal yang semula berperan kini berganti hati
Begitu lihai setan mencari celah
Ya, mungkin sejak awal aku salah meladeni
Hari itu sang surya beranjak menaungi ubun
Dalam egoisku, setengah berencana
Berencana untuk menyegerakan pertemuan
Dan dalam tungguku, keinginan itu membuncah
Membuncah untuk segera diwujudkan
Terima kasih atas usaha dan pengabulan
Meski merah jingga tak tampak
Terima kasih pernah izinkanku jadi alasan bahagiamu
Maaf tuk alpa dan khilafku
Lantas apa kita harus terasing?
Dari yang tadinya biasa?
Atau kita hanya saling menjaga?
Untuk sesuatu yang tidak pasti?
Tapi aku tak mau mengutuki
Dan tak mau terus terbayangi
Mungkin hanya menyoal waktu
Untuk bisa lekas pulih
Sabar..
Dariku yang rindu
Pesan tiba-tiba
dan senda guraumu
Semoga Allah
menjagamu, niatmu, dan kebaikanmu
0 komentar:
Posting Komentar