Baik buruk perubahanku tak akan kau sadari
Kita berevolusi
Bila kita ingin tahu seberapa besar rasa yang kita punya
Kita butuh ruang
Pergi melihatku menjelang siang kau tahu
Kita tetap butuh ruang sendiri sendiri
Kita tetap butuh ruang sendiri sendiri
Aku ada di mana sore nanti
Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai
Untuk tetap menghargai oh rasanya sepi
Ayo tebak itu apa wkwk. Siapa juga yang bacanya sambil nyanyi?
Hayoo ngaku.. yang belum tau search sendiri aja yaa.. Oke somehow lirik
itu ngingetin gue zaman kos dulu. Ya ga lama sih pas nya tiga bulan aja.
Tapi at least gue sempet ngerasain namanya ngekos.
Pertama gue mau appreciate dulu orang-orang yang berani
merantau dan memutuskan untuk survive di kampung orang yang pasti
harus banyak melakukan penyesuaian dari banyak aspek. Congrats karena
menurut gue itu udah nilai plus buat diri kalian yang mana kalian juga
sebenernya bisa punya pilihan untuk tetap di zona nyaman kalian dengan tidak
melakukan itu. Sampai ada peribahasa yang bilang kalau orang sunda itu susah
buat ninggalin tanah kelahirannya sendiri. Bener ga tuh? wkwk tapi coba aja
kalian liat orang sunda itu kadang satu keluarga besar itu bisa ada dalam satu
komplek yang sama cuma selang rumah atau beda blok aja. Beda sama orang jawa
atau batak yang kalian ibaratnya bisa nemuin mereka hampir di seluruh wilayah
Indonesia. Tapi ya balik lagi ke orangnya masing-masing toh banyak juga orang
sunda yang merantau nun jauh hingga ke negeri seberang hehe.
Kedua sebenernya gue mau nyeritain sisi lain yang mungkin ga banyak
gue ungkapin sebelumnya tentang pilihan ngekos gue yang cuma sebentar itu haha.
Jadi gini ya my beautiful soul and mind yang mungkin nanti baca
tulisan gue. Ruang sendiri itu nama yang gue kasih untuk sepetak kamar kos yang
tidak begitu besar karena low budget dan (gue yang kecil + sendiri)
jadi ukuran segitu cukuplah ya. Jangan tanya gue ukurannya berapa karena lupa.
Yang pernah melipir ayo ingat-ingat.
I have my private place that no one knows what I'm doing and I'm
planning about self. Yeay! That's what I want since long ago. I always dream of
being apart from my 'old life' into 'new one'. I don't know it sounds
ridiculous or not. But that's me wkwk. Tapi sampai akhirnya gue tetep
diterima kuliah di Bandung, terus gue bisa apa? Yasudah bismillah percaya,
yakin, dan husnudzan sama Allah. Dan waktu itu gue udah komitmen diri, apapun
keputusan Allah yang menjadi ketetapanNya, bismillah ini pasti yang terbaik
menurutNya. Cause I don't want being 'sotoy' what happen next with my own
life yang sebenernya punya Allah juga. Dan sejak saat itu gue sedikit
banyak paham tentang apa itu minat, bakat, kemauan diri, dan kemampuan. Sampai
pada akhirnya gue berkesimpulan, Allah tau kemampuan gue makannya menempatkan
gue di Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam (IEKI) dan kenapa ga di jurusan lain atau kenapa ga di kampus lain tapi di
UPI. Fyi karena di Bandung sendiri dulu itu ga banyak yang mau masuk
UPI karena framingnya yang kampus pendidikan dan nanti jadi guru. Terus
istilahnya kek gampang aja buat sekolah-sekolah tertentu buat keterima di UPI.
Jadi istilahnya mereka gamau masuk yang gampang aja gitu. Including me haha.
Meskipun ga terucap tapi Allah tau isi hati ya, gue yang gamau masuk UPI
ujung-ujungnya masuk UPI juga haha. That's the beauty of Allah's plan.
Trust me it works wkwk.
Gue itu segitunya jaga privasi sampai ga nyaman kalau orang lain
tau apa yang menjadi keinginan atau harapan gue. Gue tipikal orang yang suka
menulis atau membuat kamar gue rame, warna-warni, entah itu quotes,
planning, hafalan atau board kosong yang bisa tulis hapus saat
itu juga yang menurut gue it'll increase my spirit setiap kali gue
liat atau baca itu. Dan sebahagia itu gue ketika bisa ngekos dan bisa jadi
sekreatif yang gue mau without people knowing it. Tapi ya namanya juga
kosan pasti ada aja yang berkunjung, tapi gue ga lantas nutup itu semua biar
orang gabisa liat wkwk. Iya apa adanya aja, gue udah ga se insecure itu
ko wkwk santuy. Kan bisa jadi juga pas orang lain liat jadi ilmu baru yang
nambah pahala atau bantu meng-aminkan. Kan who knows so it's oke no
problem. Yuk jadi kapan main ke rumah? wkwk
Ngangenin si ya masa-masa kesendirian itu.. tapi ya namanya juga
fase kehidupan. Sekarang lagi ditakdirkan kembali ke rumah, yang mana Allah
pasti punya maksud dan rencana yang tak kalah indah insyaAllah. Kitanya aja mau
nurut atau ga. Dan alhamdulillahnya setelah-setelahnya Allah titipkan amanah di
Bandung yang tidak bisa ditinggalkan. Terakhir titip pesen (self reminder juga)
untuk yang sekarang sedang menjalani masa kesendirian itu, kalian mungkin bisa
bebas ngelakuin apa yang kalian mau dan suka tanpa orang tua tau. Kalian punya
banyak pilihan keputusan hidup yang hanya kalian sendiri punya kehendak
menentukan. Tapi satu, Allah selalu tau apa yang kita lakukan, sekalipun baru
terlintas di pikiran. Pilihlah keputusan-keputusan yang menghadirkan keridhaan
Allah, yang menghadirkan kebaikan dan kebermanfaatan. Jadilah pribadi-pribadi
muda yang Allah nantikan kehadirannya di akhir zaman. Sulit? Pasti. Tapi bukan
berarti tidak bisa. Pelajari Islam, pelajari sejarah, bismillah semoga Allah
selalu bukakan hati kita untuk menerima kebenaran. Semangat muda, semangat
berkarya! Menjadi baik itu baik.
0 komentar:
Posting Komentar